Thursday, November 08, 2007

Google dan Kita

Google dan Kita

From: Muhamad Nailul M

 

 

Yang dimaksud Google disini adalah mesin pencari (search enginee) yang ada di Internet seperti Yahoo, MSN dan Google. Karena Google adalah yang paling banyak digunakan, paling sederhana, paling praktis dan menurut saya paling baik, maka saya memakainya sebagai kata ganti untuk mesin pencari.

 

^_^

 

Ketika sedang menyusun SOP sebuah mesin - Asao mendapati dirinya tidak mengetahui fungsi dan kegunaan sebuah komponen yang bernama steam trap. Asao tidak perlu berhenti bekerja sembari menunggu seniornya datang dari luar kota untuk bertanya kepadanya. Hanya dengan mengetikkan kata “steam trap” dan “function” pada Google, dalam sekejap Asao mendapat pengetahuan teoritis yang sama dengan yang dimiliki seniornya. Steam trap adalah alat untuk membuang kondensat dari jalur steam.

 

Ada berjubel informasi tersedia di internet tentang steam trap, termasuk jenis-jenis terbaru steam trap yang belum dikenal di perusahaannya. Google menyediakan informasi tertulis sama dengan makalah puluhan pelatihan yang pernah diikuti seniornya selama puluhan tahun bekerja.

 

Begitulah yang dilakukan Asao. Selama membuat SOP, spesifikasi, dan menyusun dokumen-dokumen lain -- Asao tak pernah lepas dari Google. Sedikit-sedikit dia masuk ke search enginee untuk mendapatkan informasi. Alhasil pekerjaan-pekerjaan yang di masa lalu harus dikerjakan berminggu-minggu dapat diselesaikan dalam beberapa hari berkat gudang informasi yang tersedia di Google. Dapat dikatakan Google adalah penasehat utama bagi Asao dan kawan-kawannya yang bekerja di perusahaan yang mengandalkan teknologi tinggi.  

 

Kali lain saat harus mengikuti seminar tentang endotoksin, Asao kembali mengandalkan Google untuk mencari informasi. Hasilnya pengetahuan Asao tidak jauh berbeda dengan si pemberi materi seminar. Google telah “memaksa” para pemateri seminar untuk belajar keras mengupdate ilmunya atau pengetahuan mereka akan tertinggal oleh para peserta seminar. Karena pengetahuan tentang hampir segala macam hal telah tersaji dalam dunia maya. Akibatnya bila si pemateri seminar endotoksin hanya mengandalkan pengetahuan kuno semasa dia menyusun disertasi doktornya, siap-siap saja dia mendapati pengetahuannya sudah usang dan menjadi bahan tertawaan peserta seminar. 

 

Google juga telah menjadi alat bantu mencari ejaan yang benar atas sebuah kata. Seperti saat sedang membuat dokumen kualifikasi alat. Asao mengandalkan Google untuk mengetahui penulisan yang benar tentang ferrule, ditulis ferrul atau ferrule atau ferul. Hanya dengan mengetikkan kata-kata itu Asao dapat mengambil kesimpulan kata mana yang lebih lazim digunakan. Bila sebuah kata hasil searching-nya paling banyak, berarti kata itulah yang paling lazim digunakan. Atau Asao bisa mengandalkan ejaan yang digunakan situs-situs terpercaya sebagai pedoman. Misalnya situs-situs yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan besar atau media masa ternama.

 

Seorang karyawan Bagian Keuangan yang sedang membuat undangan meeting tak perlu pusing-pusing mancari pada kamus, kata apa yang lebih tepat “remunerasi” atau “renumerasi”. Cukup dengan mengetikkan kata itu pada Google lalu mencari ejaan apa yang digunakan oleh situs-situs terkenal. Walhasil Google tidak dapat terpisahkan dari pekerjaan sehari-hari untuk karyawan yang bekerja mengandalkan skilll dan knowledge.  

 

Milyaran informasi yang tersimpan di Google telah membuat mesin itu menggantikan posisi-posisi senior sebagai penasehat dalam tubuh perusahaan. Demokratisasi ilmu pengetahuan telah telah terjadi. Segala pengetahuan yang pada awalnya berasal dari mulut ke mulut dapat dikonfirmasi kebenarannya di Google. Adanya aturan-aturan baru pada sistem produksi dapat dengan mudah dikonfirmasi ke Google. Demikian juga dengan rekomendasi seorang auditor -- dapat di cek validitasnya di Google. Aktifitas perusahaan yang berkaitan dengan teknologi tinggi nyaris sulit dipisahkan dari Google. Oleh karenanya tak heran bila jarang sekali sebuah perusahaan besar yang tidak menyediakan fasilitas internet.

 

^_^

 

Setiap hari para pekerja menggunakan Google untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Google telah menggantikan informasi yang dimiliki senior, berperan sebagai konsultan, sebagai kamus dan ensikopedi raksasa, menggantikan fungsi arsip-arsip pengetahuan, berperan sebagai konsultan pembelian barang, panduan memilih barang-barang yang hendak dipesan perusahaan, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi mesin-mesin produksi, membantu mengatasi permasalahan dalam proses produksi, membantu mencari informasi validasi proses hingga mengecek ejaan sebuah kata. Google juga menyediakan informasi tentang teknik mengatur waktu, teknik dokumentasi, metode pelatihan karyawan, cara mengatasi konflik,  hingga tips-tips negosiasi. 

 

Dengan semua fungsi itu Google membuat pekerjaan berjalan jauh lebih cepat dan lebih efisien dibanding pekerjaan serupa di masa lalu. Sehingga perusahaan-perusahaan yang menyediakan akses informasi ke dunia maya besar kemungkinan akan mengungguli perusahaan-perusahaan yang tidak menyediakan. Terutama pada perusahaan-perusahaan yang berbasis pada pekerja yang memiliki skill dan knowledge tinggi.  (Muhamad Nailul M)

        

 

0 Comments:

Post a Comment

<< Home