Thursday, August 11, 2005

Pengalaman Berharga

Memang benar apa yang dikatakan oleh orang-orang tua, bahwa pengalaman merupakan guru yang terbaik. Karena dengan adanya pengalaman, kita bisa menjadi semakin matang dalam menjalani kehidupan. Jalan dalam mendapatkan sebuah pengalaman ini ada yang manis, ada juga yang pahit, terkadang pula pengalaman ini harus ditebus dengan harga yang sangat mahal.
Pengalaman manis biasanya kita dapatkan dari kejadian-kejadian manis yang telah terjadi dalam hidup kita atau setidaknya kejadian yang melibatkan diri kita didalamnya kemudian hal ini meninggalkan torehan indah dan manis di hati. Tak jarang ingin rasanya diri ini untuk mengulangnya kembali, sehingga menjadi nostalgia terindah. Misalnya saja kenangan waktu kita masih kecil dulu, saat kasih sayang kedua orang tua benar-benar tercurahkan seolah-olah hanya untuk diri kita seorang, atau kenangan saat kita mulai beranjak dewasa, saat kita mulai merasakan adanya perasaan suka terhadap lawan jenis, atau saat kita menerima suatu penghargaan atas hasil kerja keras yang kita lakukan.
Namun sebaliknya saat pengalaman itu kita dapatkan dari kejadian pahit, ingin rasanya kita segera melupakan kejadian itu dan mengubur dalam-dalam sehingga tidak ada orang lain yang mampu menemukannya termasuk diri kita sendiri. Tidak seharusnya kejadian pahit ini kita lupakan seluruhnya, tetapi paling tidak kita sudah mengambil benang merah dari kejadian tersebut sehingga kita dapat menghindarkan diri kita dari terulangnya kejadian pahit itu. Bukannya dengan begitu kita terlalu bersikap protektif atau curiga yang berlebihan sehingga nantinya bisa menimbulkan sifat suudzon dan malah kita sendiri yang akan menanggung dosanya, cukuplah dengan bersikap wajar dan tidak berlebih-lebihan.
Satu hal lagi yang terpenting adalah bahwa semua kejadian baik itu yang pernah terjadi ataupun yang akan terjadi dalam hidup kita itu semua sudah ada yang mengaturnya. Karena hidup kita ini ibaratnya sebuah skenario film yang sudah tertulis dalam naskah yang dibuat oleh Sutradara Yang Maha. Semuanya kembali kepada diri kita sendiri, bagaimana cara menyikapi kejadian tersebut, adakalanya kejadian pahit tersebut merupakan teguran atas kesalahan yang pernah kita lakukan, untuk itu kita harus introspeksi diri. Seketika timbul pertanyaan, bagaimana dengan ibadah yang telah kita lakukan selama ini, pernahkah kita menyakiti hati orang lain atau berbuat dzalim terhadap orang lain.
Namun, dibalik semua kejadian pahit yang pernah kita alami yakinkan diri bahwa pasti akan ada hikmah yang mengikutinya. Jadi, bersabarlah.............

tertuju 'tuk diriku yang baru saja menelan pil pahit kehidupan,
namun menjadi pengalaman yang sangatlah mahal harganya

0 Comments:

Post a Comment

<< Home